Perbedaan Literature Review Sistematik dan Naratif
Perbedaan Literature Review Sistematik dan Naratif

Memahami Esensi Literature Review dalam Dunia Akademik

Perbedaan Literature Review Sistematik dan Naratif – Literature review bukan sekadar kumpulan kutipan dari penelitian terdahulu. Ia adalah jantung dari setiap riset ilmiah—bagian yang menunjukkan bahwa penelitian Anda berdiri di atas fondasi teori dan bukti empiris yang solid. Namun, tidak semua literature review dibuat sama. Dua pendekatan paling umum yang digunakan dalam dunia akademik adalah literature review sistematik dan literature review naratif.

Memahami perbedaan keduanya bukan hanya penting, tapi juga krusial agar Anda tidak salah memilih pendekatan saat menyusun naskah akademik, tesis, maupun artikel ilmiah untuk jurnal bereputasi.


Apa Itu Literature Review?

Literature review adalah tinjauan terhadap penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik penelitian Anda. Tujuannya adalah:

  • Memetakan perkembangan teori dan temuan terkini

  • Menemukan celah penelitian (research gap)

  • Menyusun argumen teoritis yang mendasari studi Anda

Namun, cara melakukannya bisa sangat berbeda tergantung apakah Anda memilih pendekatan sistematik atau naratif.


Literature Review Sistematik: Objektif, Terstruktur, dan Terukur

Ciri Khas:

  • Mengikuti metode ilmiah yang eksplisit dan terstandar

  • Menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi yang ketat

  • Proses pencarian data dilakukan secara komprehensif dari beberapa database

  • Terdokumentasi dengan jelas (termasuk diagram PRISMA)

  • Menghindari bias penulis melalui prosedur seleksi yang ketat

Tujuan:

Menyintesis hasil dari berbagai studi untuk menjawab pertanyaan riset yang sangat spesifik, seringkali digunakan dalam meta-analisis, review kuantitatif, atau sebagai dasar kebijakan berbasis bukti.

Contoh:

“Tinjauan sistematik terhadap efektivitas strategi pembelajaran berbasis proyek dalam meningkatkan hasil belajar siswa sekolah menengah, berdasarkan analisis terhadap 35 studi dari database Scopus dan Google Scholar antara 2015–2023.”


Literature Review Naratif: Fleksibel, Kontekstual, dan Reflektif

Ciri Khas:

  • Pendekatan lebih bebas dan deskriptif

  • Tidak selalu menggunakan metode seleksi formal

  • Struktur artikel ditentukan oleh penulis sesuai kebutuhan naratif

  • Fokus pada pemaparan teori dan diskusi konseptual

Tujuan:

Memberikan gambaran umum atau reflektif atas topik tertentu. Sangat cocok untuk topik yang masih baru, minim penelitian kuantitatif, atau untuk eksplorasi teoretis.

Contoh:

“Kajian naratif tentang peran kepala sekolah dalam membangun budaya digital di sekolah dasar negeri, berdasarkan teori kepemimpinan transformasional dan studi kasus lokal.”


Tabel Perbandingan Literature Review Sistematik dan Naratif

Aspek Sistematik Naratif
Tujuan Menjawab pertanyaan spesifik berbasis data Memberikan narasi dan refleksi topikal
Struktur Metodologis Terstandar, transparan, dapat direplikasi Bebas, fleksibel, subjektif
Seleksi Literatur Menggunakan kriteria inklusi-eksklusi jelas Seleksi bebas sesuai topik
Alat Pendukung PRISMA, NVivo, Excel, Zotero Tidak wajib alat bantu teknis
Jumlah Sumber Puluhan artikel ilmiah terindeks Disesuaikan kebutuhan narasi
Cocok Untuk Riset empiris, kebijakan, publikasi jurnal Esai akademik, review konseptual

Kapan Sebaiknya Menggunakan Review Sistematik?

Pilih literature review sistematik jika:

  • Anda sedang menyusun tesis, disertasi, atau proposal hibah

  • Target Anda adalah jurnal ilmiah bereputasi tinggi (SINTA 1–2, Scopus)

  • Pertanyaan penelitian Anda bersifat evaluatif atau komparatif


Kapan Sebaiknya Menggunakan Review Naratif?

Gunakan literature review naratif jika:

  • Anda ingin menjelaskan konsep atau teori secara mendalam

  • Penelitian Anda masih eksploratif atau bersifat kualitatif

  • Topik Anda belum banyak dibahas dalam bentuk studi kuantitatif


Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

  1. Menggabungkan pendekatan sistematik dan naratif tanpa kejelasan

  2. Tidak menyebutkan sumber atau metode seleksi literatur

  3. Mengutip referensi yang sudah usang (>10 tahun)

  4. Hanya merangkum isi artikel tanpa sintesis atau analisis kritis

  5. Gagal menunjukkan keterkaitan antar literatur yang dibahas


Literature Review Adalah Pilar Utama Kualitas Penelitian

Menentukan pendekatan literature review bukan soal gaya, tapi soal kesesuaian dengan tujuan riset. Jika Anda menulis untuk publikasi ilmiah yang ketat, pilih sistematik. Jika Anda sedang menjelajahi teori dan konsep, naratif bisa menjadi pendekatan yang tepat.

Apa pun pilihannya, yang terpenting adalah: lakukan dengan kritis, sistematis, dan menyeluruh.


Ayo Tingkatkan Kualitas Akademik Anda

Jika Anda ingin meningkatkan kapasitas sebagai guru, dosen, atau peneliti pendidikan di era digital, DEA Learning Center menyediakan berbagai pelatihan untuk mendukung perkembangan profesional Anda.

Pelajari:

  • Mindset pembelajaran abad 21

  • Kepemimpinan kepala sekolah

  • Strategi branding sekolah

  • Pemanfaatan digital tools untuk pembelajaran

Kunjungi halaman pelatihan kami:

Kunjungi halaman pelatihan kami:
👉 https://dealearningcenter.id/

👉 Daftar sekarang!

👉 Konsultasi via WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *