
Mengapa Perencanaan Deep Learning Penting bagi Guru?
Pendidikan saat ini bergerak cepat menuju pendekatan yang lebih mendalam, reflektif, dan berorientasi pada pengembangan keterampilan abad 21. Di sinilah pembelajaran berbasis Deep Learning menjadi kunci. Berbeda dengan model pembelajaran tradisional, deep learning menekankan proses berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kolaborasi jangka panjang.
Namun, agar pendekatan ini berhasil, guru tidak cukup hanya memahami konsepnya. Diperlukan perencanaan pembelajaran yang sistematis dan terstruktur, mulai dari penetapan tujuan, pemilihan metode, hingga evaluasi.
Apa Itu Perencanaan Pembelajaran Berbasis Deep Learning?
Perencanaan pembelajaran berbasis deep learning adalah proses merancang kegiatan belajar yang mendorong siswa:
-
Memahami materi secara mendalam
-
Menghubungkan konsep satu dengan yang lain
-
Mampu menerapkan pengetahuan dalam konteks nyata
-
Mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS)
Perencanaan ini umumnya dituangkan dalam bentuk RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan komponen yang lebih fokus pada learning goals, proses berpikir siswa, dan aktivitas reflektif.
Prinsip Utama dalam Merancang RPP Deep Learning
Berikut prinsip yang perlu dipegang saat menyusun perencanaan deep learning:
-
Fokus pada Pemahaman Konseptual
Siswa tidak hanya tahu “apa”, tetapi juga “mengapa” dan “bagaimana”. -
Berorientasi pada Proses, Bukan Hanya Hasil
Penilaian bukan semata-mata nilai akhir, tapi proses berpikir siswa. -
Pembelajaran Kontekstual
Mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata siswa. -
Refleksi dan Umpan Balik
Siswa diajak merefleksikan proses belajarnya dan diberi ruang untuk berkembang.
Struktur Format RPP Berbasis Deep Learning
Berikut adalah struktur umum RPP yang sudah disesuaikan dengan pendekatan deep learning:
1. Identitas Pembelajaran
-
Nama mata pelajaran
-
Kelas/semester
-
Materi pokok
-
Alokasi waktu
2. Tujuan Pembelajaran Deep Learning
Contoh:
“Melalui kegiatan diskusi dan pemecahan masalah, siswa mampu menjelaskan hubungan antara gaya dan gerak serta menerapkannya dalam situasi sehari-hari.”
3. Pemantik / Hook
Kegiatan awal yang memicu rasa ingin tahu siswa. Bisa berupa:
-
Pertanyaan reflektif
-
Video pendek
-
Cerita kontekstual
4. Kegiatan Inti Berbasis 6C
Pendekatan deep learning selaras dengan framework 6C:
-
Character
-
Citizenship
-
Collaboration
-
Communication
-
Creativity
-
Critical Thinking
Setiap kegiatan sebaiknya melibatkan minimal 2–3 aspek ini.
5. Refleksi dan Penilaian
-
Refleksi siswa atas proses belajarnya
-
Penilaian proses & hasil
-
Umpan balik guru yang konstruktif
6. Media dan Sumber Belajar
-
Video interaktif
-
Artikel, infografis, dan tools digital
-
Aktivitas berbasis proyek
Contoh RPP Deep Learning: Tema “Perubahan Iklim” (Kelas 8 IPA)
Komponen | Isi |
---|---|
Tujuan Pembelajaran | Siswa mampu menganalisis penyebab perubahan iklim dan merancang solusi sederhana dalam kehidupan sehari-hari |
Pemantik | Guru memutar video tentang dampak banjir dan kekeringan ekstrem |
Kegiatan Inti | Diskusi kelompok: penyebab perubahan iklim Proyek: kampanye digital “Hijaukan Sekolahku” Presentasi dan peer feedback |
Refleksi | Siswa mengisi jurnal reflektif: “Apa yang bisa saya ubah mulai hari ini?” |
Penilaian | Penilaian proyek, keterlibatan diskusi, jurnal reflektif |
Kelebihan Perencanaan Deep Learning Dibanding RPP Tradisional
RPP Tradisional | RPP Deep Learning |
---|---|
Fokus pada materi dan nilai | Fokus pada proses berpikir dan sikap |
Kegiatan bersifat satu arah | Kegiatan kolaboratif dan interaktif |
Penilaian akhir dominan | Penilaian proses juga diperhatikan |
Kurang kontekstual | Kontekstual dan relevan dengan kehidupan nyata |
Tips Praktis Menyusun Perencanaan Deep Learning
-
Mulai dari Kompetensi Inti/KD → Breakdown Tujuan
Hubungkan dengan learning goals yang sesuai framework 6C. -
Gunakan Pemantik yang Menarik
Tidak harus mewah, cukup hal sederhana yang relate dengan kehidupan siswa. -
Libatkan Aktivitas Kolaboratif dan Problem Solving
Gunakan diskusi kelompok, debat, atau studi kasus. -
Tutup dengan Refleksi Terarah
Minta siswa menulis atau berbagi apa yang mereka pelajari dan rasakan. -
Revisi dan Kembangkan RPP Secara Berkala
Deep learning bersifat dinamis, tidak sekali jadi.
Tantangan Umum Guru Saat Menyusun RPP Deep Learning
Tantangan | Solusi |
---|---|
Kurang familiar dengan konsep DL | Ikuti pelatihan dan baca referensi yang aplikatif |
Bingung menyusun tujuan pembelajaran DL | Gunakan template dan contoh RPP dari DEA Learning Center |
Aktivitas siswa terlalu pasif | Gunakan strategi cooperative learning dan integrasi digital |
Apakah Perlu AI untuk Membantu RPP Deep Learning?
Ya, bisa!
Guru dapat memanfaatkan tools AI seperti ChatGPT untuk:
-
Membantu menyusun tujuan pembelajaran
-
Menyusun pertanyaan HOTS
-
Menciptakan variasi aktivitas pembelajaran
-
Menyusun refleksi dan rubrik penilaian
Contoh prompt:
“Buatkan 3 kegiatan pembelajaran berbasis deep learning untuk topik daur air kelas 5 SD.”
Pelatihan Penyusunan RPP Deep Learning di DEA Learning Center
🧠 DEA Learning Center membuka program pelatihan khusus untuk guru:
-
Menyusun RPP berbasis deep learning yang kontekstual dan efektif
-
Pendekatan praktis, bukan teori semata
-
Dibimbing langsung oleh fasilitator berpengalaman
-
Sertifikat resmi dan proyek akhir sebagai portofolio
🎓 Cocok untuk guru PAUD, SD, SMP, SMA, hingga kepala sekolah.
👉 Daftar pelatihannya via WhatsApp: 👉 Hubungi Admin DEA Sekarang